Ilustrasi ilmuwan. Foto: Getty Images/Sean Anthony EddyJakarta - Ada sejumlah ilmuwan asal Indonesia yang terkenal berkat penemuannya. Tak hanya dikenal di Tanah Air saja, tetapi penemuannya berhasil mendunia dan telah memberikan banyak manfaat. Salah satu ilmuwan asal Indonesia yang mendunia adalah B.J. Habibie. Ia telah memberikan banyak kontribusi dalam dunia penerbangan, terutama dalam segi keselamatan. Selain itu, masih ada beberapa ilmuwan dari Indonesia yang penemuannya dikenal secara global, mulai dari bidang sains hingga teknologi. Siapa saja ilmuwan tersebut? Simak selengkapnya dalam artikel ini. Ilmuwan Asal Indonesia yang Penemuannya MenduniaTercatat, ada sejumlah ilmuwan Indonesia yang penemuannya berhasil mendunia dan telah membantu banyak orang. Merangkum catatan detikEdu, berikut daftar ilmuwannya: 1. R.M. SedyatmoDi daftar yang pertama adalah R.M. Sedyatmo. Pria lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB) pada 1934 ini merupakan penemu sistem arsitektur infrastruktur yang dikenal sebagai pondasi cakar ayam. Pondasi tersebut menjadi sebuah inovasi besar di bidang arsitektur karena tidak membutuhkan sistem drainase. Selain itu, pondasi cakar ayam memiliki daya topang bangunan yang kuat, yakni mencapai 600 ton per kolom. Salah satu banguna yang menggunakan pondasi cakar ayam ciptaan R.M. Sedyatmo adalah landasan pacu dan terminal Bandara Soekarno-Hatta. Baca juga: Profil Stella Christie, Profesor Tsinghua University yang Bakal Masuk Kabinet Prabowo2. B.J. HabibieB.J. Habibie merupakan presiden ketiga Republik Indonesia sekaligus salah satu ilmuwan yang terkenal, terutama di bidang penerbangan. Maka dari itu, B.J. Habibie mendapat julukan 'Bapak Teknologi' berkat hasil penemuannya. Salah satu penemuannya di bidang penerbangan yang mendunia adalah Teori Crack Propagation pada 1960. Teori ini dapat mengkalkulasi keretakan pada badan pesawat terbang yang disebabkan oleh kelelahan struktur (fatigue). Titik rawan fatigue pada badan pesawat biasanya terjadi di bagian sambungan antara sayap dan badan pesawat, atau antara sayap dengan mesin pesawat. Penemuan B.J. Habibie itu akhirnya bisa menjadi solusi untuk mendeteksi dan mengatasi rambatan kerusakan konstruksi pada badan pesawat. Selain itu, B.J. Habibie juga berhasil meringankan bobot pesawat kosong, tanpa berat penumpang dan bahan bakar, hingga 10 persen. Angka penurunan tersebut bisa mencapai 25 persen setelah material komposit dimasukkan ke dalam badan pesawat. Alumnus Universitas Teknologi Rhein Westfalen Aachen itu juga menciptakan pesawat pertama di Indonesia, yakni N-250 Gatotkaca. 3. Ir Tjokorda Raka SukawatiKembali dari bidang arsitektur, Ir Tjokorda Raka Sukawati berhasil menciptakan konstruksi bernama Sosrobahu atau sistem Landasan Putar Bebas Hambatan (LPBH). Teknologi ini diciptakan pada 1987 saat pembangunan jalan layang tol Cawang-Tanjung Priok. Pembangunan jalan layang biasanya mengganggu lalu lintas yang ada di bawahnya. Nah, Tjokorda Raka Sukawati mengusulkan agar membangun tiangnya lebih dulu, kemudian mengecor kepala tiang dan lengannya dalam posisi sejajar dengan jalan raya di bawahnya. Setelah itu, baru diputar 90 derajat ke posisi yang sebenarnya. Agar pondasi tersebut bisa berputar, digunakanlah piringan baja berdiameter 80 cm, silinder, dan piston. Terdapat juga sebuah celah berukuran 20 mm antara piston dan silinder. Penemuan Tjokorda Raka Sukawati ternyata membuahkan hasil. Saat pembangunan jalan layang tol Cawang-Tanjung Priok tidak menimbulkan kemacetan atau gangguan arus lalu lintas yang parah. Hasil penemuan dari alumni teknik sipil ITB itu juga digunakan untuk membangun jembatan di sejumlah negara, seperti di Singapura, Malaysia, Filipina, hingga Thailand. 4. Muhammad NurhudaMuhammad Nurhuda merupakan ilmuwan yang berhasil menciptakan kompor ramah lingkungan pertama di Indonesia. Dosen Fakultas MIPA Universitas Brawijaya itu membuat penelitian tentang Pengembangan Kompor Biomassa Hemat Energi dan Ramah Lingkungan pada 2008-2011. Lalu, dirinya juga menciptakan rancangan Bangun Pilot Plant Gasifikasi Sampah Menjadi Syngas untuk Alternatif Pembangkit Energi Listrik yang Ramah Lingkungan. Penemuannya itu dapat menghasilkan limbah di bawah batas minimum yang ditetapkan oleh WHO. Alternatif pembangkit listrik karya Muhammad Nurhuda ini tak hanya menarik perhatian masyarakat Tanah Air, tapi juga datang dari negara-negara Asia Pasifik hingga Amerika Serikat. 5. Khoirul AnwarDari bidang teknologi ada Khoirul Anwar. Dirinya berhasil menemukan konsep dua Fast Fourier Transform (FFT) yang kemudian dipakai dalam teknologi 4G LTE. Konsep tersebut kemudian menjadi standar International Telecommunication Union (ITU) dan dipatenkan pada 2005. Lulusan Nara Institute of Science and Technology (NAIST) Jepang ini juga memiliki beberapa paten, seperti sistem deteksi illegal transmitter yang berpotensi dipakai dalam teknologi 5G. 6. Adi UtariniSeorang ilmuwan bernama Prof dr Adi Utarini, MSc, MPH, PhD, menjadi pemimpin dalam uji coba perintis dengan Teknologi Wolbachia. Sebagai informasi, Teknologi Wolbachia merupakan inovasi yang dapat melumpuhkan virus dalam nyamuk penyebab demam berdarah. Teknologi Wolbachia ini telah melalui uji efikasi dan selesai pada Agustus 2020. Bersama timnya, Adi Utarini kemudian mengimplementasikan teknologi tersebut di Sleman, Yogyakarta. Hasilnya, Adi Utarini berhasil menurunkan kasus demam berdarah di Kota Yogyakarta hingga 77%. Studi tersebut kemudian menjadi terobosan bagi organisasi yang ia bantu. Adi Utarini juga menjadi orang pertama yang membuktikan teknik ini berhasil menurunkan tingkat penyakit di lingkungan masyarakat. Berkat penemuannya itu, Adi Utarini mendapat penghargaan dari komunitas jurnal penelitian Nature Research sebagai 10 orang yang dianggap paling berpengaruh dalam pengembangan ilmu pengetahuan pada 2020. 7. Dr Joe Hin TjioIlmuwan asal Pekalongan ini berhasil menemukan fakta bahwa jumlah kromosom dalam tubuh manusia adalah 23 pasang atau total 46 buah kromosom. Dr Joe Hin Tjio merupakan ahli genetik di National Institutes of Health. Ia merupakan lulusan sekolah agronomi di Bogor dan fasih berbahasa Belanda, Jerman, Inggris, dan Prancis. Penemuannya sangat penting karena kromosom manusia yang berjumlah 23 pasang menjadi pembeda dengan primata lain. Misalnya jumlah kromosom simpanse adalah 24 pasang. Hasil observasi Dr Joe Hin Tjio berhasil mengubah pandangan dunia. Hal itu tertuang dalam jurnal Hereditas berjudul 'The Chromosome Number of Man' yang dipublikasikan pada Mei 1956. 8. Yogi Ahmad ErlanggaSatu lagi ilmuwan Indonesia yang penemuannya mendunia, yaitu Yogi Ahmad Erlangga. Ia berhasil menyelesaikan persamaan Helmholtz menggunakan matematika numerik secara cepat (robust). Dari temuannya itu, persamaan Helmholtz yang digunakan dalam pemrosesan data seismik menjadi seratus kali lebih cepat. Hal tersebut dapat mempercepat pemrosesan data seismik dalam survey cadangan minyak bumi. 9. Tri MumpuniDirektur Institut Bisnis dan Ekonomi Kerakyatan (IBEKA), Tri Mumpuni berhasil mengembangkan kemandirian masyarakat di kawasan-kawasan terpencil lewat pembangkit listrik tenaga mikro hidup (PLTMH). Hingga sekarang, IBEKA telah membangun sebanyak 65 PLTMH di desa-desa yang tersebar di Tanah Air. Berkat jasanya, Tri Mumpuni masuk dalam daftar 22 Most Influential Muslim Scientist dan The 500 Most Influential Muslims yang diterbitkan Royal Islamic Strategic Studies Center. Demikian daftar 9 ilmuwan Indonesia yang penemuannya mendunia. Semoga bisa menjadi inspirasi bagi detikers! Baca juga: 6 Ilmuwan Indonesia yang Mendunia dan Kampusnya, Ada Alumnus UGM-ITB Video: China Resmi Mulai Fase Kedua Pembangunan Teleskop Radio FAST |