Foto: Getty Images/iStockphotoJakarta - Bayi yang baru lahir biasanya dilarang untuk dipegang atau dicium. Lantas, apa alasannya mencium bayi sangat berbahaya? Tidak menyentuh bayi yang baru lahir bisa jadi perkara yang sulit. Manusia yang baru tiba di dunia itu terlihat menggemaskan dengan pipi yang gembil dan kemerahan. Baca juga: Mendikdasmen Ingatkan Anak Harus Dididik Sejak dalam Kandungan, Kenapa?Baca juga: Misteri Kematian Bayi Baru Lahir pada Kebudayaan Kuno Eropa, Arkeolog Ungkap Hal IniAkan tetapi, segemas apapun kamu ingin mencubit pipi bayi, sebaiknya tahanlah dorongan itu. Bukannya menyenangkan, mencubit pipi atau mencium dahi mereka justru bisa membahayakan bayi. Apa alasannya? Sistem Kekebalan Tubuh Bayi Belum BerkembangAlasan orang tua, ilmuwan, dan dokter melarang orang lain mencium bayi ada pada sistem kekebalan tubuh bayi. Menurut Science Alert, sistem kekebalan tubuh bayi belum sepenuhnya berkembang saat mereka lahir, sehingga risiko mereka tertular infeksi akan jauh lebih tinggi. Selama tiga bulan pertama atau lebih, sistem kekebalan tubuh bayi memiliki lebih sedikit sel kekebalan, seperti neutrofil dan monosit, dibandingkan dengan orang dewasa. Artinya, infeksi yang menyebabkan gejala ringan pada orang dewasa atau anak-anak yang lebih tua dapat mengancam jiwa bayi. Infeksi virus herpes adalah salah satu contohnya. Pada orang dewasa, herpes menyebabkan luka dingin. Tetapi pada bayi, herpes dapat dengan cepat menjadi penyakit yang parah. Jika herpes hanya memengaruhi mata, mulut, atau kulit bayi, sebagian besar akan pulih setelah pengobatan antivirus. Namun, jika virus tersebut menjadi sistemik dan memengaruhi organ tubuh bayi, infeksinya akan jauh lebih serius dan bahkan mematikan. Semakin muda usia bayi, semakin rentan mereka terhadap infeksi herpes, terutama dalam empat minggu pertama setelah lahir. Bayi yang baru lahir juga lebih rentan terhadap bakteri menular daripada anak-anak yang lebih tua dan orang dewasa, dan sangat rentan terhadap infeksi patogen intraseluler, bakteri yang dapat masuk dan bertahan hidup di dalam sel organisme inang), seperti streptokokus grup B (GBS). Bakteri ini sering kali hidup di saluran pencernaan dan genital inangnya tanpa menyebabkan penyakit. Infeksi GBS pada bayi menyebabkan sepsis, pneumonia, meningitis, dan infeksi darah. Bayi juga rentan terhadap infeksi oleh strain E coli yang tidak berbahaya bagi orang dewasa, yang menyebabkan pneumonia, meningitis, dan sepsis, yang semuanya dapat berakibat serius. Cara Menunjukkan Kasih Sayang dengan AmanTindakan paling baik dari setiap pengunjung adalah tidak membahayakan bayi. Tetapi jika karena alasan tertentu kamu harus mencium atau menyentuh bayi, ada beberapa hal yang dapat mengurangi bahaya infeksi yang ditimbulkan. 1. Cuci Tangan Pertama, pastikan kamu mencuci tangan dengan bersih. Selain itu, hindari mencium mulut atau wajah bayi. Ciumlah kaki atau bagian belakang kepala mereka. 2. Pengunjung yang Terinfeksi Jika kamu mengalami infeksi aktif apa pun, pikirkan baik-baik apakah kamu perlu mengunjungi bayi, terutama jika anak tersebut berusia kurang dari sebulan. Baca juga: Studi Ungkap Kecerdasan Anak Bisa Dipengaruhi Stres hingga Pola Pikir Ibu3. Pakai Masker Jika kamu tidak sehat tetapi tidak dapat menjauh dari anak, kenakan masker dan hindari mendekati bayi yang baru lahir. Terutama jika kamu memiliki penyakit pernapasan. Selalu ingat jika bayi sangat rentan terhadap infeksi. Meskipun mencium mereka adalah tanda cinta, hal itu dapat membuat bayi yang baru lahir menjadi sakit. Tak Ada Lagi Bayi Gaza Lahir dengan Berat Normal Sejak Invasi Israel |